Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Angkutan Barang via Kereta Api di Jateng Naik

KAI Daop IV mencatat, sepanjang periode Januari-April 2025 terjadi kenaikan volume angkutan barang di kisaran 2% year on year (yoy).
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat kenaikan volume angkutan barang di wilayah Jawa Tengah./dok. KAI
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat kenaikan volume angkutan barang di wilayah Jawa Tengah./dok. KAI

Bisnis.com, SEMARANG - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat kenaikan volume angkutan barang di wilayah Jawa Tengah.

Franoto Wibowo, Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daop IV, mengungkapkan bahwa kenaikan terjadi untuk jenis barang peti kemas, angkutan Barang Hantaran Potongan (BHP), serta angkutan barang ritel.

"Ada kenaikan volume sekitar 2% secara tahunan (yoy) pada Januari-April 2025. Di luar angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) karena BBM itu kita hanya bongkar, semen pun sama," kata Franoto saat ditemui Bisnis pada Kamis (12/6/2025) siang.

Kenaikan volume angkutan barang itu, menurut Franoto, disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, periode mudik lebaran yang jatuh pada bulan Maret 2025.

Selain meningkatkan volume angkutan penumpang, momen tersebut juga ikut memberikan pengaruh positif bagi pengiriman kendaraan bermotor. Terlebih dengan banyaknya program mudik gratis yang diselenggarakan.

"Lalu mulai akhir Mei kemarin, kami sudah mengoperasikan container reid atau seaway di Brumbung, Kabupaten Demak. Dari yang sebelumnya aktivitas bongkar muat hanya ada di Ronggowarsito untuk peti kemas, sekarang sudah ada di Brumbung. Dalam sehari, kami bisa melakukan bongkar muat 10 kontainer di Ronggowarsito. Di Brumbung, kapasitasnya sementara baru separuhnya. Tapi kapasitas bongkar muatnya bisa ditingkatkan hingga sama atau melampaui Ronggowarsito," kata Franoto.

Untuk mendukung peningkatan kebutuhan angkutan barang di Jawa Tengah, KAI Daop IV juga bakal mengembangkan fasilitas seaway di wilayah Weleri, Kabupaten Kendal, serta di KEK Industropolis atau Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Seaway itu sengaja ditempatkan di kawasan pesisir utara untuk mendukung aktivitas perindustrian di wilayah tersebut.

"Tentunya, dalam hal pembangunan itu tidak hanya dilakukan oleh KAI, tetapi juga oleh ekspeditor itu sendiri atau dengan mitra. Seperti di Brumbung pun sama, kami ada lahan tapi mereka yang bangun seaway-nya. Kami tinggal menyiapkan sarananya, gerbongnya, lokomotifnya," ucap Franoto.

Hingga akhir tahun 2025 sendiri, KAI Daop IV menargetkan volume angkutan barang bisa menyentuh sekitar 269.000 ton.

Franowo mengungkapkan, hingga April 2025, realisasi angkutan barang sudah mencapai kisaran 80.500 ton.

Sebelumnya, PT KAI mencatat volume angkutan barang sepanjang periode Januari-April 2025 telah menyentuh angka 21,60 juta ton atau meningkat 3% dari periode sebelumnya yaitu 21.012.853 ton.

"Peningkatan volume angkutan ini menegaskan peran strategis KAI dalam mendukung ketahanan energi, distribusi logistik nasional, serta pembangunan ekonomi daerah," kata Anne Purba, Vice President Public Relations KAI pada awal Mei lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper