Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pangan dan Logistik Masuk KEK Industropolis Batang

Kawasan industri plat merah itu berhasil mengantongi Rp1,1 triliun tambahan investasi di pengujung Semester I/2025 ini.
Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tana Industri (PPTI) antara KITB dengan 2 tenant anyarnya pada Senin (30/6/2025) kemarin/Ist-KITB
Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tana Industri (PPTI) antara KITB dengan 2 tenant anyarnya pada Senin (30/6/2025) kemarin/Ist-KITB

Bisnis.com, SEMARANG - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), mencatatkan tambahan investasi sebesar Rp1,1 triliun dari dua tenant baru mereka di pengujung Semester I/2025. Kedua tenant tersebut adalah PT Simba Indosnack Makmur dan PT Jingxing Weiss Indonesia.

"Penutupan Semester I/2025 ini kami anggap sebagai penanda penting. Kehadiran dua tenant ekspor yang kuat seperti Simba dan Jingxing membawa warna baru bagi kawasan ini," ucap Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan usai meneken Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan kedua tenant, Senin (30/6/2025).

Sebagai informasi, PT Simba Indosnack Makmur merupakan bagian dari Combiphar Group yang memproduksi aneka produk sereal dan camilan. Perusahaan itu membenamkan investasi sebesar Rp300 miliar. Di atas lahan seluas 3,6 hektare (Ha), pabrik makanan itu diperkirakan bakal menyerap 250 tenaga kerja lokal.

"Kami berkomitmen membangun fasilitas produksi yang efisien, inovatif, dan ramah lingkungan. Harapannya, fasilitas ini tidak hanya menopang ekspor, tetapi juga menciptakan dampak sosial melalui kolaborasi dengan usaha lokal," ujar Lim Soeyantho, Direktur Utama PT Simba Indosnack Makmur.

Sementara itu, PT Jingxing Weis Indonesia bergerak pada industri logistik dengan pengalama lebih dari 35 taun dan menyelesaikan lebih dari 15.000 proyek rak logistik dan 1.200 sistem Automated Storage and Retrieval System (AS/RS) di seluruh dunia.

Perusahaan yang juga bagian dari Shanghai Jingxing Storage Equipment Engineering Co., Ltd., tersebut berinvestasi sekitar Rp800 miliar-Rp1 triliun untuk pembangunan pabrik seluas 6,8 Ha di Batang.

"Kami melihat KEK Industropolis Batang sebagai lokasi strategis dengan kesiapan infrastruktur dan insentif yang mendukung efisiensi ekspor. Investasi ini merupakan langkah awal dalam membangun fasilitas produksi yang mendukung rantai pasok regional dan memperkuat positioning kami di pasar global," jelas Direktur PT Jingxing Weiss Indonesia Vincent Christopher Mergonoto.

Ngurah menyebut, kehadiran dua tenant anyar itu menjadi bukti bahwa KEK Industropolis Btaang tengah bergerak dari fase pengembangan ke fase akselerasi.

Selain menambah capaian investasi, masuknya dua industri di sektor pangan dan logistik itu juga mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek kawasan industri plat merah tersebut.

Dengan luas 2.886,87 Ha, KEK Industropolis Batang sendiri ditarget untuk bisa mengantongi Rp74,5 triliun investasi dalam lima tahun ke depan. Selain capaian investasi, kawasan itu juga memiliki target nilai ekspor sebesar US$15,2 miliar, substitusi impor sebesar US$26,7 miliar, serta penyerapan 18.991 tenaga kerja langsung dan 39.154 tenaga kerja tidak langsung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper