Bisnis.com, SOLO - Telkom Indonesia mengajak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Solo untuk memahami dan memanfaatkan AI secara cerdas dan bijak alias “menjinakkan” AI melalui workshop sehari yang digelar di Solo, Sabtu (2/8/2025).
Workshop yang diikuti 30 UMKM Soloraya ini bertujuan memberikan pemahaman bahwa artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan atau akal imitasi sangat memungkinkan untuk digunakan dalam membantu para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya. Namun, ada beberapa tips yang harus dicermati para UMKM agar pemanfaatan AI memberi dampak yang optimal.
Workshop AI untuk UMKM yang digelar Telkom Indonesia bersama Solopos Media Group (SMG) ini mengusung tema Empowering MSMSe With AI. Pelatihan menghadirkan dua narasumber, yaitu AVP External Communication at PT. Telkom Indonesia Tbk, Sabri Rasyid dan Dosen Pendidikan Teknologi Informatikan FKIP UMS, Hardika Dwi Hermawan.
Hardika menjelaskan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan AI sebagai sarana untuk mendukung UMKM yakni memahami kebutuhan pelaku usaha. Usaha yang dijalankan pelaku UMKM sangat beragam, baik dari segi produk, segmen pasar hingga keunikan lainnya. Untuk itu, sangat penting bagi UMKM memahami dulu kebutuhan mereka.
"Jadi, pertama sebenarnya mereka [pelaku UMKM] tahu kebutuhannya mereka itu apa dulu. Jadi harus tahu betul-betul, clear, mereka itu butuh apa. Karena kan tools AI itu banyak, kebutuhan mereka pun banyak," kata dia, Sabtu (2/8/2025).
Selain itu, dia juga menyebutkan jangan begitu saja percaya dengan informasi yang didapatkan dari AI. Ketika mencari informasi dari chat AI, ada baiknya juga dikomparasikan dengan sumber informasi lain, untuk memastikan informasi tersebut akurat.
Berikutnya, jangan terlalu terbuka dalam memberikan data diri kepada AI. Dia mengatakan tidak ada di dunia ini sistem informasi yang 100% aman. "Jadi, jangan unggah data-data pribadi penting seperti KTP, paspor, dan lainnya," kata dia, Sabtu.
Sementara itu, AVP External Communication at PT. Telkom Indonesia Tbk, Sabri Rasyid, menjelaskan ada banyak akal imitasi yang bisa digunakan mulai dari yang gratis hingga berbayar. Di antara sekian banyak AI, menurutnya, ChatGPT menjadi yang paling umum dipakai. “AI memudahkan promosi dan inovasi produk tanpa harus paham teknologi. Hemat waktu, kita bisa tetap fokus produksi, sementara promosi tetap jalan,” ujar Sabri.
Sabri juga mencontohkan bagaimana tools AI bisa membantu UMKM merancang konten promosi yang menarik dan mengikuti tren. Lewat paparannya, dia membuka mata peserta bahwa dengan tools AI yang bisa diakses secara gratis, UMKM bisa mengembangkan bisnis dengan optimal. Kendati demikian, dia mengingatkan UMKM tetap mengkurasi hasil kerja AI.
Sejauh ini Telkom Indonesia berkomitmen memberikan perhatian lebih kepada para pelaku UMKM dengan menggelar sejumlah program. Salah satu bentuk perhatian tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan pemanfaatan AI bagi UMKM. Sabri menjelaskan dunia digital kini terus berkembang. Jika sebelumnya orang sudah mengenal internet, kemudian mengenal penjualan melalui media sosial dan berlanjut ke marketplace, kini muncul AI.
Di tengah kondisi itu, UMKM mau tidak mau harus mampu menjinakkan AI. "Kita harus memperkenalkan AI ke teman-teman UMKM. Jangan sampai AI hadir justru dianggap sesuatu yang tidak penting atau menakutkan. Maka hari ini kami bersama Solopos, kami bekerja sama untuk berbagi tips menjinakkan AI, sehingga AI bisa dimanfaatkan sesuai kemauan kita," jelasnya.
Salah satu peserta pelatihan, Ayu Karisma, pelaku usaha fashion dan craft di Solo, mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan tentang AI tersebut. Sebelumnya dia mengenal AI dari diskusi dengan teman-teman, tapi belum secara detail.
"Menurut saya pelatihan ini sangat menarik dan sangat membantu untuk UMKM ya khususnya bagi kami yang sangat kekurangan waktu. Misalkan kita tuh masih belum ada tim banyak kemudian kita butuh untuk membikin konten-konten itu, bisa dibantu dengan AI," kata dia. (*)