Bisnis.com, SEMARANG - Jaringan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengalami lonjakan trafik data yang signifikan sepanjang sepekan masyarakat menerapkan bekerja dan belajar dari rumah.
Data dari pusat pemantauan jaringan Customer Experience and Service Operation Center menunjukkan kenaikan cukup tajam yaitu rata-rata sebesar 10% dibandingkan hari normal pada trafik penggunaan seluruh layanan data dalam cakupan nasional.
Akses ke aplikasi-aplikasi penunjang kerja dan belajar dari rumah menjadi favorit pelanggan, dengan kenaikan trafik tertinggi sebesar 48%. Khusus di Jawa Tengah hingga DIY, rata-rata kenaikan trafik data tercatat mencapai 10%, dengan Kabupaten Wonogiri mencatat kenaikan tertinggi sebesar 14%.
Plt Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, Di luar Lebaran dan Natal/Tahun Baru, ini adalah kenaikan trafik data secara nasional yang tertinggi. Kenaikan trafik tertingginya mencapai 15% dibanding hari biasa. Pemicunya terutama adalah akses ke layanan data penunjang bekerja dan belajar dari rumah.
Selain itu, program dukungan XL Axiata dengan memberikan free 2GB per hari untuk akses ke layanan data tertentu itu juga telah dimanfaatkan secara maksimal oleh pelanggan di berbagai daerah.
"Kami akan terus memantau situasi dan kondisi yang ada, untuk menyiapkan jaringan lebih lanjut sebagai antisipasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang muncul di hari-hari mendatang," kata Plt Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa melalui siaran pers Senin (23/3/2020).
Gede menambahkan, hingga sepekan terakhir, pihaknya belum menambah kapasitas jaringan yang ada karena memang sudah dipersiapkan untuk bisa menampung kenaikan trafik hingga 2x dari trafik hari normal. Meski demikian, opsi untuk meningkatkan kapasitas selalu terbuka kapan saja dengan menyesuaikan pada kebutuhan pelanggan.
Dia menjelaskan, XL Axiata juga siap menjaga kualitas jaringan dengan mengerahkan semua kemampuan seperti layaknya saat menghadapi lonjakan trafik Lebaran. Beberapa langkah di antaranya adalah mengerahkan mobile BTS (MBTS) untuk lokasi-lokasi yang memerlukan, juga melakukan rekayasa pengalihan trafik ke jaringan yang lebih longgar.
Layanan data yang paling tinggi secara nasional kenaikannya berturut-turut menurut jenisnya adalah Ruang Guru 48%, Netflix 46%, Facebook 11%, Whatsapp 10% dan Mobile Legend 8%. Khusus aplikasi-aplikasi yang mendukung bekerja dan belajar dari rumah, selain Ruang Guru, kenaikan trafik yang tinggi juga terjadi pada Google Classroom 2.354%, Brainly 84%, Zenius 54%, dan Udemy 44%.
Untuk media sosial, di mana masyarakat dan pelanggan banyak memantau perkembangan dan informasi terkait wabah Covid-19, secara nasional kenaikan trafik terjadi pada Facebook sebesar 11 %, Instagram 2%, Youtube 3%, dan Twitter 3%.
"Akses ke web browsing juga ikut meningkat, yaitu sebesar 2%, termasuk ke website-website yang menyediakan informasi seputar Covid-19. Aplikasi berbagai media massa online yang menyediakan berita-berita update tentang peristiwa besar ini juga meningkat signifikan, yaitu rata-rata sebesar 8%," jelasnya.
Layanan percakapan instan seperti Whatsapp secara nasional mengalami kenaikan trafik sebesar 10%, LINE 1%, dan Telegram 12%. Selama berada di rumah melakukan social distance, masyarakat dan pelanggan juga mengakses sejumlah layanan penyediaan hiburan seperti gim yang trafiknya naik sebesar 6%, dan streaming film (Netflix, Hooq) 38%.
"Kami akan terus berusaha menjaga performa jaringan di seluruh wilayah Jawa Tengah dan DIY seiring dengan makin gencarnya upaya pemerintah provinsi dan kota/kabupaten menyerukan social distancing atau tetap tinggal di rumah saja kepada seluruh warga. Berarti kebutuhan atas layanan internet dan data, juga layanan telekomunikasi lainnya kemungkinan besar akan terus meningkat," kata Group Head Central Region XL Axiata, Rd. Sofia Purbayanti.
Seiring dengan terus menyebarnya virus Covid-19 ke berbagai daerah, XL Axiata juga siap menjaga performa jaringan di seluruh wilayah layanan. Hingga akhir tahun 2019, kekuatan jaringan XL Axiata ditopang oleh total lebih dari 130.000 BTS, termasuk lebih dari 40.000 BTS 4G di 425 kota/kabupaten. Fiberisasi jaringan telah terlaksana lebih dari 50% dari total BTS yang berada di berbagai provinsi di Indonesia.