Bisnis.com, SEMARANG – PT. Trans Marga Jateng (TMJ) menyelenggarakan lelang terbatas kerjasama penyelenggaraan dan pelayanan tempat istirahat atau Rest Area di KM 429 B Jalan Tol Semarang – Solo.
Dalam pengumuman yang dipublikasikan pada 13 Agustus lalu, PT. TMJ membuka kesempatan bagi perusahaan dengan kualifikasi konstruksi minimal B1 untuk mengikuti proses lelang tersebut.
“Kita nanti sistemnya bagi hasil. Jadi dari desain, pembangunan, dan operasional akan dikelola dari pihak penyedia jasa langsung. Jadi lelangnya lelang kerjasama, kemarin itu [periode kerjasamanya] kurang lebih 30 tahun,” jelas Dwi Suryanto, Manager Asset Management PT. TMJ, ketika dihubungi Bisnis, Senin (16/8/2021).
Proses pengumuman lelang akan berakhir pada hari ini, dimana tahap pendaftaran dan pengambilan dokumen akan dimulai pada 18 – 26 Agustus 2021. Sementara itu, rapat penjelasan dan kunjungan lapangan akan dilakukan pada 26 Agustus mendatang.
Dwi mengungkapkan bahwa tahapan konstruksi akan dimulai setelah pihaknya mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) bagi pemenang tender. Tahapan tersebut akan dilakukan selama 18 bulan kerja.
“[Kemungkinan Rest Area bisa operasional] di tahun 2023. Tapi saya minta nanti paling tidak untuk menjangkau 2022. Untuk pelayanan mudik Lebaran, [Rest Area tersebut] bisa difungsionalkan. Yang penting tempat istirahat, secara pengerasan jalan, ada. Minimal untuk fungsional saja,” jelas Dwi.
Baca Juga
Selain kerja sama penyelenggaraan Rest Area, Dwi juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya bakal membuka lelang pengadaan Closed Circuit Television (CCTV). “Mungkin CCTV akan saya lelang dalam waktu dekat. Pengadaan tersebut untuk [Jalan Tol] Semarang – Solo, sekitar 3 Kilometer. Untuk fasilitas pengawasan [lalu lintas],” tambahnya.
Sebelumnya, pada tahun ini, PT. TMJ sempat meresmikan Rest Area di KM 487 yang berada di Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras, Boyolali. Meskipun fasilitas tersebut telah digunakan pada akhir tahun 2020, namun peresmian baru dilakukan pada Februari 2021.
“Jadi sengaja dioperasikan di awal bulan Desember, karena kita perlu mempersiapkan pelayanan pemakai jalan pada masa liburan Natal dan Tahun Baru,” jelas Direktur Utama PT. TMJ, Dwi Winarsa, seperti dikutip dari transmargajateng.co.id.
PT. TMJ merupakan perusahaan gabungan antara PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) dengan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 2005 untuk melaksanakan pengelolaan jalan Tol Semarang - Solo.
Komposisi saham PT. TMJ terdiri dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 50,91 persen, PT. Astra Tol Nusantara (ASTRA Infra) sebesar 40 persen, PT. Trans Optima Luhur sebesar 8,00 persen, dan PT. SPJT sebesar 1,09 persen.
