Bisnis.com, SALATIGA – Sebanyak 14 perusahaan asal Jawa Tengah mengikuti pelepasan ekspor akhir tahun yang dilaksanakan serempak secara nasional.
Pelepasan dipimpin langsung secara daring oleh Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, pada Kamis (23/12/2021). “Hari ini saya melepas ekspor senilai Rp35,03 triliun secara serentak di 18 titik, di 62 kabupaten/kota, di 26 provinsi di Indonesia secara hibrida. Pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional,” jelas Lutfi dalam sambutannya.
Dari jumlah tersebut, 19 persen produk ekspor berasal dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Jumlahnya secara nasional mencapai 278 perusahaan dengan nilai ekspor 2,44 miliar USD atau Rp35,05 triliun. Beberapa produk unggulan UMKM yang menembus pasar ekspor antara lain produk perikanan dan kelautan, furnitur, home decor, makanan dan minuman, rempah, serta tekstil.
Di Jawa Tengah, pelepasan ekspor dilakukan di tiga lokasi berbeda yaitu Kabupaten Boyolali, Kota Salatiga, serta Kabupaten Semarang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sendiri menghadiri secara langsung pelepasan ekspor yang berpusat di PT. Selalu Cinta Indonesia (SCI) Jl. Lkr. Sel. Salatiga, Randuacir, Kec. Argomulyo, Kota Salatiga. SCI sendiri mengikuti pelepasan ekspor akhir tahun tersebut dengan mengirimkan produk berupa alas kaki ke Amerika Serikat.
Dalam acara pelepasan ekspor tersebut, Ganjar berkesempatan untuk menjalin diskusi dengan 14 perusahaan eksportir Jawa Tengah. “Tadi sih masuk kepada kita informasi terkait dengan kesulitan kontainer, tidak bisa dipungkiri karena banyak pelabuhan di banyak negara juga belum bisa membuka itu dengan baik,” ucap Ganjar selepas acara.
Baca Juga
Ganjar mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal berupaya untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Sehingga, kedepannya, diharapkan ekspor Jawa Tengah bisa terus tumbuh dengan baik.
“Kita akan coba carikan solusi. Agar kita bisa tetap menjalankan roda ekonomi dengan baik, sehingga spirit turunnya kasus Covid-19 bisa kita ikuti dengan spirit bangkitnya ekonomi,” jelas Ganjar.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Tengah, Frans Kongi, menjelaskan bahwa kinerja ekspor Jawa Tengah sudah menunjukkan fase pemulihan. “Tahun ini [pesanan ekspor untuk produk] garmen, tekstil, dan perkayuan itu sudah mulai naik,” ucapnya ketika dihubungi Bisnis.
Untuk mendukung kinerja ekspor tersebut, Frans berharap agar bantuan permodalan bisa disalurkan oleh perbankan. “Sejak dulu saya minta ke perbankan, saat ini kita modal kerja sudah mulai habis. Dengan banyaknya order ini, bantuan modal ini sangat diharapkan. Karena bahan baku kita sebagian besar masih impor,” ucapnya.