Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polemik Meninggalnya Mahasiswi PPDS hingga Dekan FK Undip Ditangguhkan dari RS Kariadi

Kronologi polemik kasus meninggalnya mahasiswi PPDS yang berujung pada pencopotan praktek Dekan FK Undip di RS Kariadi Semarang.
Ilustrasi kasus bullying di lingkungan kedokteran./ Dok Freepik
Ilustrasi kasus bullying di lingkungan kedokteran./ Dok Freepik

"Menjadi momen untuk kita bangkit bersama menjalankan institusi dengan sebaik-baiknya untuk menciptakan lulusan-lulusan dokter, dokter spesialis, dokter subspesialis, dokter gigi, ners, nutrition, ahli farmasi yang unggul. Semangat perjuangan," kata Yan Wisnu dalam pidatonya, Selasa.

Ratusan civitas akademica FK Undip pun kompak memakai baju serba hitam dan membentangkan poster "We Stand With dr Yan Wisnu".

Pihak FK Undip pun meminta dukungan dan doa agar masalah yang sedang dihadapi oleh FK Undip dapat diselesaikan dengan cepat.

"Terima kasih atas dukungan dan doanya para civitas semuanya, semoga kita bisa melewati dengan kebaikan. Amin," tulis FK Undip.

Investigasi Masih Berjalan

Pihak Undip menyayangkan sikap RS yang dinilai merugikan banyak pihak, termasuk dokter residen lain hingga pasien.

Di sisi lain, Undip sendiri sudah melakukan investigas internal akan kasus yang terjadi.

"Di dalam kasus PPDS, Undip sudah melakukan investigasi internal," kata
Wakil di Semarang, Sabtu (1/9/24), menanggapi ditangguhkannya praktik dokter Yan Wisnu Prajoko di RSUP dr Kariadi Semarang.

Menurut dia, Undip terbuka dengan hasil investigasi dari pihak luar, baik kepolisian maupun Kementerian Kesehatan.

Bahkan jika memang terbukti ada perundungan maka hukuman untuk pelaku jelas dan tegas, yakni drop out alias dikeluarkan.

Polisi pun saat ini masih menyelidiki kematian ARL yang ditemukan cairan anestesi dalam tubuhnya hingga menyebabkan overdosis.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena menceritakan, korban ditemukan di kamar indekos dalam kondisi terkunci.

Terkait dengan perundungan, Kasat Reskrim Andika Dharma Sena mengatakan masih akan mendalami informasi tersebut.

"Masih kami cek, benar atau tidak," ungkapnya pada Agustus lalu.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper