Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang melakukan penanaman padi hasil inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Padi dengan varietas Gamagora 7 dan Padjajaran atau padi genjah ditanam lantaran hanya membutuhkan masa tanam 70-75 hari. Jauh lebih singkat dibandingkan jenis padi pada umumnya.
"Ini merupakan langkah nyata yang mendukung ketahanan pangan sekaligus mempercepat masa panen. Dengan masa tanam yang lebih pendek, hasil produksi sawah dapat lebih banyak dan optimal," ucap Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang, Selasa (26/11/2024).
Baca Juga
Padi tersebut ditanam di lahan uji coba atau demonstration plot milik Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Mijen. Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, berharap langkah tersebut dapat diimplementasikan secara luas oleh masyarakat.
"Penanaman ini menjadi contoh awal yang dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian Kota Semarang sekaligus mendukung program Astha Cita sebagai bagian dari visi besar ketahanan pangan daerah," lanjutnya.
Upaya menjamin ketahanan pangan daerah itu juga dilakukan Pemerintah Kota Semarang dengan memastikan penerapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta pemetaan geospasial. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan luasan lahan produktif di wilayah Mijen, Gunungpati, Ngaliyan, Tugu, dan Banyumanik.
Ita menegaskan bahwa sudah ada aturan dan regulasi yang jelas terkait pemanfaatan lahan di Kota Semarang. Data lahan produktif yang sudah dipetakan juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk ikut memaksimalkan aktivitas pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kota Semarang ikut memberikan dukungan berkelanjutan dalam bentuk bantuan biaya pendidikan atau beasiswa bagi anak-anak petani dan nelayan. Ita menyebut, bantuan itu diberikan untuk mendorong lahirnya generasi baru petani dan nelayan di Kota Semarang.
"Kami akan mengembangkan manajemen pangan dari hulu ke hilir, sehingga para petani dan putra-putrinya dapat mengelola hasil panen secara mandiri dan berdaya saing," tutur Ita.