Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Logam Dasar Investasi Rp600 Miliar di KITB

PT Elecmetal Longteng Indonesia merupakan kolaborasi dua industri besar logam dasar dari Amerika Serikat dan China.
Pembangunan pabrik pengolahan logam PT Elecmetal Longteng Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang./Ist-KITB.
Pembangunan pabrik pengolahan logam PT Elecmetal Longteng Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang./Ist-KITB.

Bisnis.com, SEMARANG — Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) berhasil mengantongi investasi US$40 juta atau sekitar Rp600 miliar dari PT Elecmetal Longteng Indonesia. Proses pembangunan pabrik grinding ball itu dimulai pada Rabu (8/1/2025) kemarin.

PT Elecmetal Longteng Indonesia merupakan perusahaan patungan dari dua industri besar logam dasar, yaitu ME Elecmetal dan Longteng Special Steel Co., Ltd.,. ME Elecmetal merupakan produsen mill liner yang telah masuk di bursa saham terbesar ketiga Amerika Latin, yaitu Santiago Stock Exchange (SSE), Chile. ME Elecmetal berafiliasi dengan Claro Group, salah satu kelompok bisnis di Amerika Selatan yang bergerak dalam teknologi pengolahan logam.

Sementara itu, Longteng Special Steel Co., Ltd., merupakan produsen grinding ball asal China. Secara global, fasilitas produksi perusahaan itu mencapai 500.000 MT sehingga menjadikannya sebagai salah satu pemain utama dalam pasar baja khusus global.

Eugenio Arteaga, Chief Executive Officer (CEO) ME Elecmetal yang juga sebagai Direktur PT Elecmetal Longteng Indonesia, menyebut kehadiran perusahaan itu di Kabupaten Batang merupakan sebuah bentuk optimisme atas pasar Indonesia. "Dengan jaringan penjualan yang kuat dan teknologi produksi canggih, kami optimis dapat mencapai target penjualan 100.000 ton dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya.

Senada, Presiden Longteng Group sekaligus Direktur PT Elecmetal Longteng Indonesia Xu Sheng, menyebut proyek anyar itu sebagai bukti nyata semangat kolaborasi global. "Dengan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan KITB, kami yakin proyek ini akan membawa dampak positif bagi industri logam nasional," lanjutnya.

PT Elecmetal Longteng Indonesia dirancang untuk memproduksi sekitar 200.000 ton logam sebagai bahan gerinda setiap tahunnya. Hasil produksi rencananya bakal didistribusikan ke pasar domestik dengan persentase 30%-35% dan ekspor sebesar 65%-70%. PT Elecmetal Longteng Indonesia sendiri mengincar Australia sebagai salah satu negara utama tujuan ekspor.

Keberadaan PT Elecmetal Longteng Indonesia di KITB mendapat apresiasi oleh Direktur Industri Logam Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Rizky Aditya Wijaya. Industri logam memang menjadi salah satu sektor strategis yang mampu memberikan pertumbuhan signifikan bagi perekonomian di Indonesia.

Rizky menyebut, pada Kuartal III/2024, sektor industri logam mampu tumbuh 12,36%. "Pembangunan pabrik ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin menarik bagi investasi global dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan, menyebut kehadiran PT Elecmetal Longteng Indonesia sebagai bukti akan daya tarik KITB di mata investor mancanegara. "Kami memastikan semua proses perjalan lancar, dari perizinan hingga infrastruktur, agar investasi seperti ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian lokal dan nasional," ujarnya dalam siaran pers.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper