Bisnis.com, SEMARANG - Sebanyak 13 proyek investasi dengan status clean and clear ditawarkan Jawa Tengah melalui Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 yang dibuka pada Senin (5/5/2025). Sebanyak 13 proyek itu tersebar ke dalam beberapa sektor usaha, mulai dari sektor energi terbarukan hingga kesehatan dan pariwisata.
Pada sektor energi terbarukan, Jawa Tengah menawarkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dari potensi geotermal di Candi Umul Telomoyo serta Dieng. Selain itu, ada pula proyek Refuse Derived Fuel (RDF) di Kabupaten Grobogan dan Mini Hydro Power Plant di Kabupaten Banyumas.
Pada sektor pertanian serta hilirisasi makanan-minuman, Jawa Tengah ikut mempromosikan proyek industri garam di Kabupaten Jepara, sentra industri perikanan di Kabupaten Pati, sistem resi gudang dan agribisnis di Kabupaten Grobogan, pengolahan singkong di Kabupaten Banjarnegara, serta industri pengolahan kelapa dan ikan di Kabupaten Cilacap.
CJIBF 2025 juga menawarkan beberapa proyek yang bergerak pada sektor infrastruktur kesehatan dan pariwisata. Misalnya saja proyek renovasi Taman Kyai Langgeng Ecopark di Kabupaten Magelang serta pembangunan Green Hospital di Kabupaten Semarang.
Rahmat Dwisaputra, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan bahwa proyek investasi yang ditawarkan CJIBF merupakan buah kolaborasi antara KPw BI Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan rutin itu menjadi salah satu bentuk kolaborasi yang dilakukan demi mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah secara berkelanjutan.
"Gelaran ini juga merupakan wujud implementasi program pembangunan di pilar investasi, perdagangan, dan pariwisata Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata (KERIS) Jawa Tengah," jelas Rahmat, dikutip Selasa (6/5/2025).
Baca Juga
CJIBF 2025 dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan UMKM Gayeng 2025 yang berlangsung pada 1–5 Mei 2025. Berlangsung di Kota Semarang, agenda UMKM Gayeng 2025 menampilkan 95 produk UMKM asal Jawa Tengah dalam bentuk wastra, kriya, fesyen, serta makanan dan minuman. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai lokakarya, temu wicara, serta kompetisi kopi.
"Kegiatan UMKM Gayeng ketujuh kali ini diperkuat dengan sinergi antara KPw BI Provinsi Jawa Tengah dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) dan mitra terkait lain melalui penyelenggaraan Business Matching UMKM Jateng dengan 5 pembeli potensial dari dalam negeri dan 6 pembeli luar negeri," jelas Rahmat.
Melalui kegiatan tersebut, Rahmat berharap agar KPw BI Provinsi Jawa Tengah dapat mengambil bagian dalam upaya perluasan akses pasar bagi produk UMKM asal Jawa Tengah. Tak hanya di pasar dalam negeri, tetapi juga hingga ke mancanegara. "Sinergi antara Bank Indonesia dengan mitra kerja terkait dalam penyelenggaraan UMKM Gayeng 2025 diharapkan dapat memperkuat upaya peningkatan kompetensi SDM pelaku UMKM, daya saing, akses pasar, dan kualitas produk UMKM Jawa Tengah, sehingga dapat menciptakan multiplier effect dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah," lanjutnya.