Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Demak, dan sejumlah instansi lain, melaksanakan kegiatan "Wiwitan Tandur Pari" pada Rabu (27/8/2025).
Acara "Wiwitan Tandur Pari" itu menandai keberhasilan program kolaboratif yang dijalankan di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menjelaskan bahwa tekanan pasokan akibat banjir telah menjadikan komoditas beras sebagai salah satu komoditas pangan penyumbang inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Jawa Tengah pada Juli 2025 berada di angka 2,52% year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 2,37% (yoy).
Lewat kolaborasi antarinstansi yang dijalankan, 231,90 hektare lahan bekas banjir di Kabupaten Demak telah berhasil ditanami kembali.
Proses persemaian juga tengah berlangsung untuk 223,11 hektare lahan lainnya, yang dipersiapkan untuk tanam pada Musim Tanam I.
Baca Juga
"Ke depan, luas tanam akan terus bertambah seiring dengan surutnya genangan, sehingga diharapkan produktivitas padi Kabupaten Demak dapat segera pulih secara bertahap," ucap Rahmat Dwisaputra optimistis.
Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Tengah, menjelaskan bahwa Kabupaten Demak merupakan sentra produksi beras yang penting bagi Jawa Tengah.
"Pada tahun 2024, Kabupaten Demak memberikan kontribusi sebesar 6,70% terhadap produksi padi Jawa Tengah," katanya.
Kontribusi itu terus meningkat menjadi 8,89% untuk periode Januari–Juli 2025, atau setara dengan 1,41% dari total produksi nasional.
Berbagai pihak pun dilibatkan untuk memulihkan 512 hektare sawah di Kabupaten Demak.
KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan sarana dan biaya operasional alat berat, sementara Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mengerahkan tenaga swadaya dan brigade pompa.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali–Juana bersama Dinas PUBMCK menyediakan ekskavator dan dump truck.
Dukungan juga datang dari PT Pertamina Patra Niaga Regional Jateng & DIY untuk distribusi BBM, serta Damkar Kabupaten Demak dan Pemerintah Desa Dukun yang membantu pembersihan gorong-gorong.
Keterlibatan sektor swasta seperti PT Corin Mulia Gemilang, PT NBI, dan PT Djarum dalam pengerukan dan revitalisasi lahan semakin memperkuat upaya pemulihan ini.
Program padat karya juga digencarkan untuk mempercepat penanganan di lapangan. Upaya kolektif ini tidak hanya berfokus pada pemulihan fisik, tetapi juga menjadi penopang stabilitas harga pangan di Jawa Tengah.