Bisnis.com, SEMARANG - Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang mencatat volume ekspor perikanan Jawa Tengah pada November 2022 mencapai 7.605 ton.
Adapun total frekuensi ekspor perikanan Jateng yang disertifikasi oleh BKIPM Semarang selama November sebanyak 940 kali dengan total nilai mencapai Rp352,6 miliar.
Kepala BKIPM Semarang Sokhib mengatakan bahwa secara keseluruhan mulai Januari sampai November 2022, total ekspor perikanan Jawa Tengah mencapai 52.829 ton.
"Tujuan ekspor perikanan asal Jawa Tengah paling dominan adalah China, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Malaysia," katanya, Selasa (13/12/2022).
China masih mendominasi eskpor perikanan dari Jawa Tengah dengan total 4.854 ton, diikuti Korea Selatan 788 ton dan Jepang 648 ton. Begitupun untuk total nilai, China masih dominan dengan Rp183,3 miliar, Jepang Rp52,1 miliar serta Amerika Serikat Rp32,6 miliar.
Ia menambahkan untuk produk perikanan yang menyumbangkan volume ekspor terbanyak yakni, layur 1.317 ton, surimi 1.255 ton, udang 738 ton, cumi-cumi 494 ton dan bawal 446 ton.
Baca Juga
"Sedangkan komoditi ekspor dengan nilai tertinggi antara lain udang dengan nilai Rp93,2 miliar, surimi Rp44,3 miliar, rajungan Rp41,6 miliar, layur Rp36,6 miliar serta cumi-cumi Rp24,3 miliar," jelasnya. (k28)